Sabtu, 11 Juni 2011

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN VERTIGO

STANDAR  ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN VERTIGO


BAB  I.
PENDAHULUAN

A. Definisi penyakit

Vertigo adalah  setiap gerakan atau rasa gerakan tubuh penderita atau obyek –                                 obyek disekitar penderita yang bersangkutan dengan kelainan system    keseimbangan (ekuilibrium).

B. Tanda dan gejala

1.Pusing diikuti sensasi seperti berputar, miring, berayun/oleng ( halusinasi  gerak   atau  disorientasi  ruangan).
   2.Vertigo akut sering disertai gejala otonom seperti mual, muntah, keringat dingin, muka pucat, ketidakseimbagan badan dan nistagmus.

C. Patofisiologi

            Setiap orang tinggal diruangan danmampu berorientasi terhadap sekitarnya berkat adanya informasi-informasi yang dating dari indera.Didalam orientasi ruangan ini indera yang penting peranannya adalah system vestibular, system penglihatan dan rasa dalam(proprioseptik).
            Untuk bekerja  secara wajar, unit ini memerlukan normalitas fungsi fisiologi indera-indera tersebut sehingga informasi yang ditangkap dari sekitarnya proporsional dan adekuat.Tetapi bila oleh suatu sebab terjadi hal-hal yang menyimpang,maka unit pemroses sentral tak lagi dapat memproses informasi- informasi secara wajar. Hasil akhiir yang didapat selain ketidaksempurnaan adaptasi otot-otot tersebut diatas juga akan memberikan tanda kegawatan. Tanda ini dapat dalam bentuk yang disadari ataupun yang tidak disadari oleh penderita.
            Penyimpangan proses tersebut dapat sebagai akibat abnormalitas fungsi fisiologik salah satu atau lebih indera,atau akibat informasi yang tidakharmonis ,atau tidak terkoordinasi nya informasi- informasi yangdatang dari indera- indera ekuilibrium.Biasanya bila  abnormalitas itu bersumber dari system visualakan menimbulkan  rasa ringan dikepala, sedangkan bila bersumber dari system vestibular , menimbulkan rasa gerakan. Dikatakan dari semua indera itu , system vestibularlahyang memegang andil paling besar terhadap ekuilibrium.

D.Pemeriksaan penunjang


   1.  Head  CT  scan
   2.  Brain Evoked  Response  Audiometry


E. Management  Terapi

    a.Cara medikamentosa: antikolinergik/parasimpatolitik, antihistamin, penenang,simpatomimetik atau campuran obat-obat tersebut diatas.
    b.Fisioterapi

BAB II
STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

  1. MASALAH YANG LAZIM MUNCUL PADA KLIEN
1.       Nyeri  akut  atau kronis  berhubungan dengan  abnormalitas fungsi fisiologis  indera. Ditandai  dengan  pasien  mengatakan  pusing,  rasa seperti diputar atau  dimiringkan,  obyek disekitarnya  bergerak  ( subyektif ),  wajah pucat,  berkeringat,  gelisah,  berfokus  padadiri sendiri ( obyektif ).
2.       Resiko  injuri  injuri  berhubungan dengan  gangguan persepsi  sensori.
3.       Gangguan persepsi  sensori  : kinesthetic  berhubungan  dengan  menurunnya  penerimaan  sensori, transmisi  dan  intergrasi  ditandai dengan  rasa  tidak  stabil  ( subyektif ),  disorientasi  ruangan/halusinasi  gerakan (obyektif ).


DAFTAR  PUSTAKA

Doenges M.E, dkk,  2000,  Rencana  Asuha  Keperawatan  Pedoman untuk
            Perencanaan  dan Pendokumentasian  Perawata  Pasien,  Penerbit Buku
            Kedokteran  EGC, Jakarta
Harsono,  2000,  Kapita  Selekta  Neurologi, Gajah  Mada  University  Press, 
            Yogyakarta
Ladwig  Ackley,  1997,  Nursing  Diagnosis  Handbook, Mosby, Missouri
McCloskey, J.C,  Bulechek,  G.M , 1996, Nursing  Intervention Classification (NIC)
             Mosby,  St Louis
Nanda,  2001,  Nursing  Diagnosis : Definitions  and Classification  2001-2002,
             Philadelphia
Tucker,  1999,  Standar Perawatan  Pasien  ed.V, Penerbit  buku kedokteran  EGC
             Jakarta