Jumat, 21 Januari 2011

MANAJEMEN HIPOVOLEMIA




Definisi : Menurunkan volume cairan ekstraseluler dan/ atau intraseluler dan mencegah komplikasi pada pasien yang mengalami kelebihan cairan.

Aktivitas :
Timbang berat badan setiap hari dan amati kecenderungannya
Monitor status hemodinamik, termasuk, CVP, MAP, PAP dan PCWP, jika ada
Monitor pola respirasi terhadap gejala kesukaran bernapas (misalnya, sesak napas, tachipnea, dan napas pendek)
Monitor fungsi ginjal (misalnya, kadar ureum dan kreatinin)
Monitor intake dan output
Monitor perubahan pada edema perifer
Monitor hasil laboratorium yang relevan terhadap adanya retensi cairan (misalnya, peningkatan berat jenis, peningkatan ureum, penurunan hematokrit dan peningkatan osmolalitas urine)
Tentukan laju tetesan cairan infus (atau tranfusi darah) secara tepat
Monitor efek terapeutik dari diuretik (misalnya, peningkatan output urine, penurunan CVP/ PCWP, dan penurunan suara napas tambahan)
Ajarkan pasien rasional penggunaan diuretik
Berikan obat unloading agents (misalnya, morfin, lasix, dan nitrogliserin)
Monitor kadar kalium setelah diuresis
Siapkan pasien untuk dialisis (misalnya, bantu pemasangan kateter untuk dialisis), secara tepat
Monitor perubahan berat badan sebelum dan setelah dialisis
Monitor respon hemodinamik terhadap dialisis
Monitor infus dan volime kembalian dari peironeal dialisis
Monitor kembalian dialisat peritoneal terhadap indikasi komplikasi (misalnya, infeksi, perdarahan berlebih dan bekuan), secara tepat
Tinggikan kepala tempat tidur untuk memperbaiki ventilasi, secara tepat
Pertahankan PEEP untuk pasien dengan edema pulmonal pada ventilasi mekanik, secara tepat
Gunakan closed-system suction untuk pasien dengan edema pulmonal pada ventilasi mekanik dengan PEEP, secara tepat
Ubah posisi pasien dengan edema dependen
Tingkatkan integritas kulit (misalnya, monitor area terhadap risiko kerusakan, ubah posisi, cegah penggeseran badan, cegah pencukuran, dan berikan nutrisi yang adekuat)
Monitor diuresis yang berlebihan
Observasi adanya indikasi dehidrasi (misalnya, turgor kulit buruk, pengisian kapiler yang lambat, pulsasi nadi lemah, haus berat, membran mukosa kering, penurunan output urine dan hipotensi)
Instruksikan pasien/ keluarga untuk menggunakan catatan pengeluaran urine
Instruksikan pasien dan atau keluarga untuk melakukan tindakan untuk mengatasi hipervolemia
Berikan diet yang tepat, sesuai indikasi
Tingkatkan body image dan harga diri yang positif , sebagai akibat retensi kelebihan cairan

BACAAN PENDUKUNG :
American Association of Critical Care Nurses. (1990). Outcome standards for nursing care of the critically ill. Laguna Niguel,CA:AACN
Askanazi,J.,Starker,P.,& Wissman,C.(1986). Fluid and electrolyte management in critically care. Boston : Butterworths.
Cullen,L.M.(1992).Interventions related to fluid and electrolyte balance.In G.M. Bulecheck & J.C. Mc Closkey (Eds.), Symposium on Nursing Interventions. Nursing Clinics of North America,27(2),569 – 598.
Horne,M., & Swearingen,P.(1992).Pocket guide to fluids and electrolytes (2nd ed.). St Louis : Mosby
Kinney,M., Packa,D., & Dunbar,S. (1993). AACN’s clinical reference for critical care nursing (pp. 193 – 236). New York : McGraw – Hill
Kokko,J., & Tannen, R.. (1990). Fluids and electrolytes (2nd ed.). Philadelphia : WB Saunders.
Stark,J. (1991). The renal system. In J. Alspach (Ed.), American Assoiation of Critical – Care Nurses Core Curriculum for Critical Care Nursing (4th ed) (pp. 472 – 608). Philadelphia : WB Saunders.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar